Presiden Joko Widodo melepas ekspor produk-produk Indonesia dengan kapal kontainer ukuran besar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/5). Presiden tiba di Jakarta International Container Terminal (JICT) sekitar pukul 17.00 WIB.
“Melalui pelepasan ekspor dengan kapal besar kita ingin tunjukkan bahwa ekonomi kita tetap berjalan dengan baik, ekonomi kita tetap tangguh dan terus bergerak dan tujuan ekspor pada sore hari ini adalah Amerika Serikat,” katanya.
Ekspor tersebut dilakukan dengan menggunakan kapal besar yakni Kapal MV. CMA CGM Tage berkapasitas 10 ribu TEUs dan berbobot 95.263 GT (Gross Tonnage).
Kapal ini memiliki layanan Java-Ameica Express (JAX) yang rutin melayani rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (LA dan Oakland) Amerika Serikat (direct call).
“Artinya pengiriman ini besar sekali dan dilakukan dengan sangat efisien dengan direct call. Ini akan menurunkan biaya logistik yang sangat besar. Tadi sudah disampaikan oleh Dirut Pelindo bahwa setiap kontainer menghemat biaya kurang lebih USD 300 dan ini akan memberikan daya saing produk-produk kita terhadap produk-produk dari negara lain,” jelas Presiden.
Untuk diketahui, selain kapal CMA CGM Tage, ada beberapa kapal besar (mother vessel) yang rutin berlabuh di Tanjung Priok, seperti generasi Post – Panamax APL Salalah dan Vessel Pelleas.
Bahkan, kapal APL Salalah memiliki kapasitas di atas 10 ribu TEUs dengan bobot hampir 130 ribu ton dan panjang mencapai 347 meter. Rute layanan langsung (direct call) yang ditangani antara lain tujuan Eropa Utara, pantai barat Amerika Serikat, dan Intra-Asia.
Presiden mengatakan bahwa komoditas yang dikirim pada ekspor kali ini terdiri dari 50 persen sepatu, 15 persen garmen, 10 persen berupa produk karet, ban dan turunannya, alat-alat elektronik sebesar 10 persen, dan produk lainnya sebanyak 15 persen.
“Bukan bahan mentah, tetapi sudah bahan-bahan produksi, produk-produk industri yang kita harapkan ini akan meningkatkan ekspor kita,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa ekspor ke Amerika Serikat tersebut adalah penanda bahwa Indonesia memiliki peran yang sangat strategis dalam geo ekonomi di Indo Pasifik.
Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia sedang terus bergerak untuk menjadikan kawasan Indo Pasifik sebagai salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi, pusat perdagangan, dan industri dunia.
“Dan di saat yang bersamaan peningkatan ekspor seperti sekarang akan terus kita tingkatkan sehingga akan menguatkan pertumbuhan ekonomi kita,” terangnya.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam pelepasan ekspor ini adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya.
Sumber: Biro Pers Setpres
Editor: Eko “Gajah”