Dalam beberapa waktu belakangan ini, nilai tukar mata uang Rupiah terus mengalami pelemahan. Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia (BI) mencatatkan nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.331 per dolar AS pada Selasa, (3/7).
Berkaitan dengan hal itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa BI akan terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dalam waktu ke depan.
Ia menuturkan, BI terus melakukan serangkaian langkah stabilisasi, tidak hanya melalui kebijakan suku bunga yang terukur, namun juga melalui intervensi untuk memastikan tersedianya likuiditas dalam jumlah yang memadai baik valuta asing (valas) maupun Rupiah.
“BI akan melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar,” ujar Perry dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (3/7).
Terkait dengan pergerakan nilai tukar Rupiah, Perry mengatakan bahwa hal tersebut harus diukur secara relatif dibandingkan dengan negara-negara lain. Menurutnya, saat ini pelemahan nilai tukar terhadap USD juga tengah terjadi atau dialami oleh negara-negara regional.
“Secara relatif, pergerakan nilai tukar Rupiah tersebut masih terkendali (manageable) sebagai bagian dari fenomena global yang terjadi saat ini,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa, ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian perkembangan ekonomi global. “Khususnya stabilitas nilai tukar Rupiah.”
Sumber: www.bi.go.id
Editor: Eva Ulpiati
