Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa perkembangan pertumbuhan ekonomi masih sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan pendapatan negara, penyerapan belanja negara yang lebih baik serta rendahnya pembiayaan anggaran.
“Secara singkat ingin saya sampaikan, trennya masih sangat positif baik dari sisi penerimaan, dari sisi belanja maupun dari sisi pembiayaan,” jelas Sri Mulyani saat konferensi pers di Aula Djuanda, Kementerian Keuangan Senin (25/06).
Sri Mulyani menyampaikan, penerimaan perpajakan sampai dengan 31 Mei 2018 terpantau pertumbuhannya terus membaik. Ia memaparkan, bulan Mei 2016 penerimaan tercatat Rp 406,8 triliun, tahun 2017 Rp 470 triliun, dan untuk tahun ini penerimaan perpajakan mampu mencapai Rp 538,8 triliun.
Bahkan growth penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai 18,3%, tertinggi sejak tiga tahun terakhir. “Kita berusaha terus berupaya dengan reformasi perpajakan baik di pajak dan bea cukai telah menyebabkan pertumbuhan penerimaan perpejakan yang cukup menggembirakan,” katanya.
Dari sisi belanja, tambah Sri Mulyani, juga terjadi peningkatan namun dengan defisit yang lebih rendah dan keseimbangan primer yang positif.
Jika dibandingkan dengan tahun 2016, dimana belanja tercatat Rp 179 triliun dengan defisit anggaran sebesar Rp 110 triliun, sedangkan pada Mei tahun 2018 belanja mencapai Rp 235 triliun dengan defisit anggaran hanya sebesar Rp 94,4 triliun atau hanya 0,64% terhadap PDB.
Tak hanya defisit yang menurun, imbuhnya, secara keseluruhan persentase pertumbuhan pembiayaan utang tahunan untuk bulan Mei 2018 menunjukkan tren yang menurun yaitu minus 13,1% (yoy).
Tahun 2015 bulan Mei pertumbuhan pembiayaan sebesar 46%, Mei 2016 menurun ke 19% dan mulai 2017 hingga 2018 pertumbuhannya negatif atau terjadi penurunan.
“Jelas disini terlihat tren dari seluruh pengelolaan keuangan negara, APBN, kita secara sangat prudent namun kita tetap mendukung belanja-belanja pembangunan. Seperti yang saya sampaikan tadi, belanja kita bukannya dipangkas tapi dinaikkan tetapi kita masih memiliki defisit yang lebih kecil pada posisi Mei ini,” tegas Sri Mulyani.
Sumber: www.kemenkeu.go.id
Editor: Eva Ulpiati