Presiden Joko Widodo meminta kepada jajarannya agar momentum pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama tahun 2018 yang mencapai 5,06 persen tersebut lebih ditingkatkan lagi.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Presiden saat menggelar rapat terbatas dengan jajaran terkait untuk membahas kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal.
“Harus lebih kita tingkatkan lagi dengan menjaga daya beli, meningkatkan investasi, dan meningkatkan daya saing ekspor kita,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (15/4).
terkait ekspor, Presiden meminta sejumlah hambatan baik di perizinan, perbankan, pembiayaan, termasuk pajak dan kepabeanan agar dapat dihilangkan. Hal itu tak hanya berlaku di tingkat pusat, tetapi juga di pemerintah daerah.
“Jangan kita ragu untuk mendesain insentif-insentif yang tepat. Segera lakukan sekarang dan kita harapkan manfaatnya akan segera kelihatan,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan jajarannya agar selalu waspada terhadap risiko ketidakpastian ekonomi global. Menurut Presiden, volatilitas keuangan global yang dipicu kebijakan normalisasi moneter Amerika Serikat juga telah banyak mengakibatkan depresiasi mata uang negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.
“Tapi alhamdulillah dibandingkan negara-negara lain, kita jauh lebih baik,” lanjutnya.
Selain itu, Presiden mengingatkan faktor-faktor eksternal lain seperti harga minyak dunia, potensi perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok, serta kondisi geopolitik internasional juga harus diwaspadai.
“Kita perlu menyiapkan mitigasi ketidakpastian global ini serta melakukan antisipasi pergerakan menuju keseimbangan baru perekonomian global,” ucapnya.
Presiden juga memerintahkan jajarannya untuk fokus dalam menjaga stabilitas keamanan nasional sehingga kerja besar pemerintah dalam mengupayakan penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan dengan baik.
“Saya juga minta agar kita tetap fokus menjaga stabilitas keamanan sehingga seluruh kerja untuk perbaikan kesejahteraan, penurunan kemiskinan, serta penciptaan lapangan pekerjaan dapat kita teruskan dan kita perbaiki,” tandasnya.
Sumber: Biro Pers Setpres
Editor: Eko “Gajah”
