Presiden Joko Widodo dan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani menyepakati bahwa upaya pembangunan perdamaian di Afghanistan juga harus ditopang dengan pembangunan ekonomi negara itu. Kedua hal itu harus berjalan secara beriringan.
“Tanpa perdamaian tidak akan ada kesejahteraan. Tanpa kesejahteraan, perdamaian tidak akan lestari. Oleh karena itu, pada saat kita bekerja sama membangun perdamaian, maka kerja sama ekonomi harus ditingkatkan secara paralel,” kata Jokowi.
Jokowi menyinggung nilai perdagangan kedua negara yang masih relatif rendah. Padahal, potensi kerja sama perdagangan kedua negara sangat besar. Untuk itu, ia akan menindaklanjuti hal tersebut dengan menugaskan jajaran terkait.
“Saya telah meminta para menteri saya untuk mendorong business-to-business contact,” tuturnya.
Selain itu, dukungan Indonesia pada upaya perdamaian di Afghanistan turut ditunjukkan dengan kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Indonesia, akan terus meningkatkan program pengembangan kapasitas bagi masyarakat Afghanistan seperti pemberdayaan perempuan, pengembangan UKM, kesehatan, penegakan hukum, dan tata kelola pemerintahan.
“Indonesia juga siap memberikan 100 beasiswa bagi pelajar Afghanistan,” ucap Jokowi.
Di dalam pembicaraan bilateral, berulang kali Presiden Ghani menyampaikan apresiasi atas komitmen Presiden Jokowi dalam proses perdamaian di Afghanistan, melalui kerjasama dalam konteks Peace Building.
Sumber: https://setneg.go.id
Editor: Eko “Gajah”