Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Perekonomian berkomitmen untuk dapat segera meresmikan Geoportal Kebijakan Satu Peta (KSP) pada Agustus tahun ini. Portal tersebut berisikan data hasil kompilasi dan integrasi Informasi Geospasial Tematik (IGT) untuk seluruh wilayah Indonesia.
“Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah perlu mempercepat penyelesaian proses integrasi tersebut paling lambat pertengahan Juni 2018,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial (Rakornas IG) 2018 di Jakarta, Rabu (21/3).
Darmin menegaskan bahwa seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah juga perlu menyiapkan jaringan infrastruktur perangkat keras yang siap beroperasi sebelum Juli 2018. Tentu sesuai dengan standar minimal yang ditetapkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).
KSP diharapkan mampu menghasilkan peta dengan satu referensi, satu standar, satu basis data dan satu geoportal. Selain itu, peta tersebut juga diharapkan bermanfaat untuk mengatasi konflik pemanfaatan ruang dalam pelaksanaan program dan proyek strategis pemerintah.
“Produk Satu Peta akan sangat berguna sebagai acuan perbaikan tata ruang serta menyelesaikan konflik tumpang tindih perizinan dan pemanfaatan lahan,” terangnya.
Tak hanya itu, produk satu peta juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kebijakan nasional pemerintah. Mulai dari kemudahan berusaha/berinvestasi, kebijakan pemerataan ekonomi, hingga perekonomian digital.
Darmin juga menjelaskan Tim Percepatan KSP tengah menyiapkan Keputusan Presiden tentang Penetapan dan Klasifikasi akses berbagi pakai IGT di lingkungan pemerintah. Sedangkan tata kelola berbagi pakai data akan diatur melalui Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian.
Adapun tantangan utama yang harus dicarikan solusinya adalah terkait keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang Informasi Geospasial.
“Maka, diperlukan peningkatan kerjasama dengan Universitas dan Perguruan Tinggi dalam menyediakan SDM bidang Informasi Geospasial yang inovatif dan kompeten serta sesuai standar internasional,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala BIG Hasanuddin Zainal Abidin melaporkan, status saat ini KSP skala 1:50.000 telah selesai untuk wilayah Kalimantan di tahun 2016 serta Sumatera, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara di tahun 2017.
Pada 2018 akan diselesaikan wilayah Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. Target pencapaiannya adalah integrasi 85 peta tematik dengan satu peta dasar dari 19 K/L dan 34 Provinsi.
“Rakornas IG merupakan bagian terpenting di dalam perencanaan nasional menggunakan pendekatan tematik, holistik, integratif, dan spasial (THIS). Selain itu, data dan informasi harus terintegrasi dalam satu data nasional,” ungkapnya.
Sumber: www.ekon.go.id
Editor: Hendri Kurniawan