Home Ekonomi Penerapan Biodisel 20 Akan Perkuat Kemandirian

Penerapan Biodisel 20 Akan Perkuat Kemandirian

118
0
SHARE

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengungkapkan ihwal bahan baku yang akan digunakan sebagai pendukung penerapan Biodiesel 20 (B20).

Ia menjelaskan bahwa kapasitas produksi minyak saeit mentah (CPO) pada tahun 2017 mencapai 38 juta. Sedangkan untuk ekspor 7,21 juta dan kebutuhan pangan nasional 8,86 juta.

“Artinya bahwa CPO ini bisa digunakan untuk energi tanpa memberikan tekanan kepada sektor pangan,” kata Airlangga usai Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, tiga hari yang lalu.

Airlangga menuturkan bahwa pemerintah akan merevisi Peraturan Presiden (Perpres) terkait Biodiesel agar non-PSO (public service obligation) tercakup di dalamnya.

Jumlah non-PSO saat ini mencapai 16 juta ton, sehingga akan ada penambahan permintaan biofuel sebesar 3,2 juta per tahun. Hanya saja, imbuhnya, tahapannya ke depan akan dibahas lebih teknis dan waktu pencapaiannya.

“Tentunya kita memang mengharapkan bahwa ini bisa segera dilaksanakan dengan pola distribusi yang sama yang dilakukan sekarang antara PSO dan non-PSO, artinya pihak swasta pun akan dilibatkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, ihwal roadmap selanjutnya sesudah Biodiesel 20 persen tersebut dilaksanakan non dan PSO, maka tahapan rencana pemerintah berikutnya jarak menengah adalah mendorong industri untuk biofuel 100%.

Airlangga menjelaskan, sudah ada teknologi untuk biofuel 100%, dan teknologi yang sama dengan fuel oil. Sehingga tidak mengganggu kondisi teknis dari kendaraan bermotor ataupun pembangkit dan yang lain.

Dengan demikian, pemerintah mendorong terjadinya substitusi impor dengan biofuel atau biodiesel yang 100% itu sering disebut sebagai green diesel.

“Jadi kita beralih dari bio 20% ke depannya jangka menengah, waktunya nanti pemerintah tentukan, menuju ke green diesel, 100% diesel. Dengan demikian kita menjadi mempunyai daya tahan atau kemandirian,” terangnya.

Hal ini sepenuhnya dikerjakan di dalam negeri, bahan baku dalam negeri. Dengan demikian, diyakini akan mempunyai multiplier effect terhadap 17 juta petani, 17 juta pekebun.

“Jadi inilah keberpihakan pemerintah agar kita terus mengembangkan ekonomi berbasis kemampuan sendiri,” pungkas Airlangga.

Sumber: http://setkab.go.id

Editor: Eko “Gajah”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here