Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri penutup perdagangan saham terakhir periode tahun 2018 di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/12) sore ini.
Sebelum membunyikan lonceng penutupan, Presiden akan memberikan pidato sebagai pengantar.
Penutupan ini juga dihadiri perwakilan emiten, juga kalangan bankir, pengusaha, serta pengamat.
Untuk informasi, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini cukup fluktuatif. Hal ini disebabkan banyaknya sentimen negatif baik dari isu eksternal maupun domestik.
Sepanjang pertengahan April 2018 hingga pertengahan Oktober, pergerakan saham di BEI hampir selalu melaju di zona merah dengan nilai IHSG terendah oada 5.633,938 di Juli 2018.
Hal ini sangat berbeda dengan kinerja IHSG tahun lalu yang cenderung menggembirakan dan secara umum terus menguat.
Beberapa sentimen yang menekan pergerakan IHSG sepanjang tahun 2018 di antaranya adalah normalisasi kebijakan bunga acuan di Amerika Serikat (The Fed) yang membuat aliran modal asing meninggalkan pasar negara berkembang seperti Indonesia dan kembali ke AS.
Fenomena strong dollar yang membuat rupiah terdepresiasi hingga Rp 15.000 per dollar AS tahun ini, juga berbagai gejolak global lain seperti fenomena perang tarif antara AS dengan negara sekutu perdagangannya termasuk China.
Selain itu, pada pembukaan perdagangan menjelang akhir tahun ini, IHSG dibuka hijau pada posisi 6.200,297 menguat 9,654 poin atau 0,16 persen.
Editor: Eva Ulpiati