Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa pengusaha perempuan sebenarnya lebih gigih daripada pengusaha laki-laki. Pasalnya, mereka memiliki keuletan dan ketelitian.
“Kalau ngitung itu lebih teliti, dan lebih hitungan. Mengeluarkan terpaut 1.000 tidak mau. Terpaut 2.000 enggak mau, enggak mau,” kata Presiden saat membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Rakernas IWAPI) XXVIII, di Hotel Grand Inna, Padang, Sumatra Barat, Senin (8/10).
Menurut Presiden, hal ini merupakan modal besar bagi seorang pengusaha untuk sukses. Oleh sebab itu, Ia percaya Indonesia membutuhkan makin banyak perempuan-perempuan pengusaha jika menginginkan ekonomi maju.
“Kalau ingin maju, Indonesia membutuhkan makin banyak perempuan menjadi pengusaha,” tandasnya.
Presiden mengaku sependapat dengan Ketua IWAPI Nita Yudi, bahwa 49 persen pengusaha perempuan bergerak di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan,Ia menilai UMKM telah menjadi tulang punggung ekonomi kita yang merupakan terbesar di Asia Tenggara.
“Saya ingin menyampaikan bahwa banyak sekali dari UMKM kita yang dimiliki dan dijalankan oleh perempuan. Artinya, kalau perempuan pengusaha di Indonesia ini semakin maju berarti ekonomi Indonesia juga akan semakin maju,” tuturnya.
Presiden menyampaikan, dalam menghadapi persaingan ekonomi ke depan, Indonesia membutuhkan makin banyak pengusaha yang mampu membuka lapangan pekerjaan dan tidak hanya kuat usahanya di pasar dalam negeri tapi juga kuat untuk pasar-pasar ekspor.
Maka dari itu, Ia mengajak kepada anggota IWAPI agar berani mengarahkan produk-produknya ke pasar ekspor. “Enggak usah ragu, karena pasar itu ada segmentasi yang beda-beda, ada segmentasi atas, ada segmentasi tengah, ada segmentasi bawah, ada macam-macam,” terangnya.
Pembukaan Rakernas IWAPI ini ditandai dengan pemukulan gendang tabuik oleh Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri PPPA Yohana Yembise, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayinto, dan Ketua Umum DPP IWAPI Nita Yudi.
Tampak hadir ini antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, dan Ketua Umum DPP IWAPI Nita Yudi.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”
