Home Nasional Presiden Tinjau Proyek Padat Karya Pembangunan Embung di Sukabumi

Presiden Tinjau Proyek Padat Karya Pembangunan Embung di Sukabumi

39
0
SHARE

Setelah meninjau lokasi proyek Padat Karya Tunai di Desa Bantar Gadung, Kecamatan Bantar Gadung, Presiden Joko Widodo selanjutnya meninjao lokasi proyek Padat Karya Tunai di Desa Citarik, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4).  Proyek tersebut ialah pembangungan embung untuk masyarakat.

Presiden Jokowi menuju lokasi padat karya mengendarai motor Chopper-nya didampingi Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan para bikers.

Sebagai informasi, pembangunan embung dan tembok penahan tanah sepanjang 92 meter tersebut menggunakan anggaran dana desa tahun 2018 tahap I sebesar Rp51.237.750.

Sesuai dengan musyawarah warga, pembangunan dikerjakan secara padat karya tunai (PKT) dengan total upah tenaga kerja sebesar Rp18.265.000. Target pengerjaan pun dilakukan selama 25 hari kerja.

Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo yang telah berada di lokasi lebih dulu, mengapresiasi kreativitas warga di Desa Citarik yang mengubah tempat pembuangan sampah menjadi ekowisata.

“Desa Citarik ini sebelumnya daerah kumuh, banyak sampah, jorok dan bau. Dibantu dari dana desa untuk biaya operasional, kemudian dibikin embung untuk resapan air,” ujarnya.

“Saat ini lagi dalam proses (pembangunan tembok penahan tanah). Ada 110 pekerja yang dibayar Rp80.000 per hari untuk pembantu tukang dan Rp100.000 untuk tukang. Mereka dari warga sekitar. Jadi ini bagian dari padat karya tunai,” tambah Eko.

Selain itu, dana desa juga dimanfaatkan untuk pembangunan pondok wisata sebanyak 6 unit dengan anggaran Rp89.060.000. Pembangunan tersebut juga dilakukan dengan skema PKT. Besaran alokasi upah tenaga kerja yakni Rp28.299.000 dengan waktu pengerjaan selama 25 hari kerja.

“Mudah-mudahan dengan ini bisa mengubah daerah kumuh dan bau menjadi destinasi wisata. Sampah dikelola memberikan nilai ekonomi untuk masyarakat,” pungkas Eko.

 

Sumber: http://setkab.go.id

Editor: Eko “Gajah”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here