Presiden Joko Widodo menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Korea Selatan (Korsel) Lee Nak-yeon, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/8). Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, dan Seskab Pramono Anung.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan harapannya agar penyelenggaraan Asian Games XVIII yang menyatukan kontingen Korea Selatan dan Korea Utara dalam satu bendera Korea dapat mempererat persahabatan kedua negara.
“Saya harap Asian Games dapat mempererat persahabatan antar masyarakat kedua Korea (Utara dan Selatan), masyarakat Asia, dan juga masyarakat Indonesia dan Korea Selatan,” kata Presiden.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, PM Korea Selatan Lee Nak-yeon menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam terhadap bencana yang terjadi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sementara terkait Asian Games XVIII, menurut Retno, PM Korsel menyoroti upacara pembukaan (opening ceremony) pesta olahraga negara-negara Asia yang mereka nilai sangat impresif dan sangat berhasil.
“PM Korsel juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Indonesia yang telah berhasil menjadikan Asian Games kali ini sebagai perekat dari persahabatan dan perdamaian antara Korea Utara dan Korea Selatan,” katanya.
PM Korsel Lee Nak-yeon, lanjut Retno, juga menyampaikan apresiasi terhadap komitmen dan konsistensi posisi Indonesia di dalam mendukung perdamaian dan stabilitas, serta proses denuklirisasi yang ada di Semenanjung Korea.
“PM Lee Nak-yeon menyampaikan bahwa tidak banyak negara yang secara konsisten menyampaikan pesan tersebut, dan Indonesia merupakan pihak yang konsisten mendukung dan berkontribusi untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea,” tandasnya.
Sementara itu, terkait masalah kondisi perekonomian dunia, Retno mengemukakan bahwa Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Korea Selatan sepakat bahwa situasi dunia, termasuk di bidang ekonomi sedang tidak menentu.
“Oleh karena itu, semakin penting bagi Korea Selatan dan Indonesia untuk menguatkan kerja sama, tidak saja dalam konteks ekonomi bilateral (perdagangan dan investasi) tetapi juga dalam konteks integrasi ekonomi kawasan,” ujarnya.
Menurut Retno, baik Indonesia dan Korsel sedang menegosiasikan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan kedua pemimpin berharap agar RCEP dapat segera diselesaikan negosiasinya secepat mungkin.
“Kalau RCEP ini selesai, maka pesan kuat akan keluar bahwa integrasi ekonomi Asia berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”