Home Nasional Tingkat Muka Air Bendungan Bili-Bili Naik, Kementerian PUPR Minta Masyarakat Tetap Tenang

Tingkat Muka Air Bendungan Bili-Bili Naik, Kementerian PUPR Minta Masyarakat Tetap Tenang

141
0
SHARE
Sumber foto: https://jpp.go.id

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Ditjen Sumber Daya Air, terus melakukan pemantauan secara intensif terhadap elevasi air Bendungan Bili-Bili yang berada di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi mengatakan, curah hujan ekstrem yang terjadi sejak Senin (21/1) telah mengakibatkan naiknya Tingkat Muka Air (TMA) Bendungan Bili-Bili.

Dari data yang dihimpun di tiga pos curah hujan pada Selasa (22/1), curah hujan di Pos Limbungan tercatat 328 mm, Pos 1 (Bawakaraeng) sebesar 308 mm, dan Pos Lengkese tercatat sebesar 329 mm.

“Langkah-langkah yang telah dilakukan akibat terjadinya peningkatan TMA Bendungan Bili-Bili sudah sesuai SOP Bendungan. TMA +101.87 meter (Siaga) menjadi elevasi tertinggi dalam catatan pengoperasian Bendungan Bili-Bili,” kata Hari dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (23/1).

berkaitan dengan hal itu, Hari meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh terhadap berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Kementerian PUPR melalui BBWS Pompengan Jeneberang dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Gowa, dan sekitarnya akan terus menyampaikan update (perkembangan) tinggi muka air Bendungan Bili-Bili dan tingkatan bahayanya,” tandasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan pola operasi bendungan, telah ditetapkan empat tingkatan status bahaya, yakni Status Normal dengan TMA + 99.50 meter, Status waspada dengan TMA + 100 meter, Status Siaga dengan TMA +101.60 meter, dan Status Awas dengan TMA +103.00 meter

Sedangkan berdasarkan laporan petugas lapangan, pada Senin pukul 14.00 WITA tercatat TMA +99.45 meter dengan Status Normal. Sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) Bendungan, pada elevasi ini dilakukan sistem peringatan dini dengan memberitahukan masyarakat bahwa pintu saluran pelimpah akan dibuka di mana pintu dibuka setinggi 1 meter.

Kemudian pada Selasa pukul 07.00 WITA tercatat TMA + 99.58 meter dengan Status Normal. Maka sesuai SOP harus dilakukan tambahan bukaan pintu saluran pelimpah secara bertahap sesuai kenaikan TMA.

Selanjutnya pukul 12.45 WITA tercatat TMA +101.38 meter dengan Status waspada. Terkait ini, BBWS Pompengan Jeneberang telah melakukan koordinasi untuk menyampaikan kondisi TMA Bendungan Bili-Bili kepada Gubernur Sulsel, Wakil Gubernur Sulsel, Bupati Gowa, Kodam, dan Polres Gowa bahwa apabila terjadi peningkatan status dari Waspada menjadi Siaga maka masyarakat harus segera siap Siaga terhadap dampak bukaan pintu saluran pelimpah.

Bupati Gowa Purichta Ichsan menetapkan status Waspada dan meminta sepanjang aliran dan hilir bendungan untuk mengungsi. Selain itu, BBWS Pompengan Jeneberang juga membunyikan sirene sebagai peringatan dini kepada warga dan mengumumkan peringatan dini melalui rumah ibadah dan radio.  

Berlanjut pukul 13.40 WITA tercatat TMA +101.64 meter dengan Status Siaga, pukul 15.20 WITA tercata TMA +101.78 meter dengan Status Siaga, dan pukul 18.00 WITA dengan TMA +101.87 meter tercatat Status Siaga.

Sedangkan hari ini, Rabu, hingga pukul 11.00 WITA, status yang berlaku masih Siaga, di mana pada pukul 01.00 WITA tercatat TMA +101.56 meter, pukul 04.00 WITA tercatat TMA +101.28 meter, pukul 07.00 WITA tercata TMA +100.99 meter, dan pukul 11.00 WITA tercatat TMA +100.77 meter.

Bendungan Bili-Bili sendiri adalah bendungan terbesar di Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa. Bendungan Bili-Bili dibangun mulai tahun 1991 hingga tahun 1999. Bendungan dengan luas 40.428 hektare dan kapasitas tampung 375 juta m3 ini dibangun dengan biaya Rp 780 miliar.

Bendungan Bili-Bili dibangun untuk mengurangi risiko banjir di Kota Makassar dan sekitarnya akibat luapan air Sungai Jeneberang di bagian hilir. Bendungan Bili-Bili juga menjadi sumber air untuk irigasi dan air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDM) Gowa dan Makassar.

Sumber: https://jpp.go.id

Editor: Puput KJ

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here