Pemerintah memutuskan akan melanjutkan pembangunan 222 Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal itu dilakukan berdasarkan evaluasi yang kementerian/lembaga (K/L) terkait.
Selain itu, pemerintah berharap pembangunan konstruksi dapat dilakukan paling lambat pada kuartal III tahun 2019. Di sisi lain, pemerintah juga mengedrop 14 proyek pembangunan dari PSN.
Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, 222 PSN tersebut memiliki nilai investasi dengan estimasi sebesar Rp 4.100 triliun.
“Terdiri atas 69 proyek jalan, 51 bendungan, 29 kawasan ekonomi khusus/kawasan industri/kawasan pariwisata, 11 proyek energi, 10 pelabuhan, 8 proyek air bersih dan sanitasi, 6 bandara, 6 irigasi, 6 proyek smelter, 4 proyek teknologi, 3 proyek perumahan, 1 proyek pertanian dan kelautan, 1 proyek tanggul laut, 1 proyek pendidikan, 1 program pesawat terbang, serta 1 program agraria dan kehutanan,” jelas Darmin usai mengikuti Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/4).
Menurut Darmin, terkait PDN yang didrop oleh pemerintah,diantaranya ialah proyek pembangunan kereta api Jambi-Palembang, pembangunan rel kereta api Provinsi Kalimantan Timur, sistem penyediaan air minum regional Mebidang (Medan-Binjai-Deli Serdang) Sumatra Utara, bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, dan Kawasan Ekonomi Khusus Merauke.
“Total nilai proyek yang didrop dari Program Strategis Nasional adalah R p264 triliun,” ujarnya.
Darmin memaparkan, kriteria proyek yang dimasukkan dalam PSN tersebut ialah jika proyek tersebut tidak akan bisa ada pembangunan fisik atau konstruksinya pada kuartal III tahun 2019 maka akan dianggap tidak diteruskan atau didrop.
Ia menekankan, hasil evaluasinya adalah dengan kriteria bahwa suatu Proyek Strategis Nasional akan dipertahankan jika ada pembangunan fisik atau konstruksi paling lambat kuartal III/2019.
“Kalau didrop itu tidak berarti seumur-umur akan didrop, kalau nanti dia dipersiapkan lagi, dimajukan itu boleh saja,” paparnya.
Berdasarkan hasil evaluasi, dari semua Proyek Strategis Nasional yang ada maka yang akan selesai 100% sampai dengan kuartal III/2019 adalah sebanyak 48 proyek.
Adapun yang sudah membangun, baru mulai beroperasi, belum 100% operasinya efektif tapi sudah mulai beroperasi adalah 94 proyek dan 1 program kelistrikan. Kemudian 86 proyek ditambah satu program mengenai industri pesawat, sudah akan mulai konstruksi tetapi baru akan mulai 2019 beroperasinya.
Darmin menambakan, dari 222 proyek yang masuk Program Strategis Nasional tahun 2018 ini, terdapat satu proyek baru mengenai Universitas Islam internasional Indonesia, yang diusulkan Menteri Agama dan satu program baru terkait pemerataan ekonomi yang di dalamnya ada mengenai sertifikasi lahan, perhutanan sosial, reforma agraria, dan peremajaan perkebunan rakyat.
“Jadi ada satu proyek, satu program tambahannya,” tegasnya.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”