Pelaksanaan Asian Games 2018 kemarin membawa dampak secara ekonomi secara langsung kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, dampak itu juga dirasakan oleh beberapa daerah yang terlibat dalam penyelenggeraan pesta olahraga Asia tersebut.
“Dampak ekonomi langsung Asian Games bukan pertumbuhan ekonomi Indonesia, tapi juga Jakarta, Palembang dan sebagian kota di Jawa Barat. Intinya kalau kita menyelenggarakan mega event akan memberikan dampak ekonomi signiikan. Baik di sebagian wilayahnya maupun negaranya secara keseuruhan,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Meneropong Pasca-Sebulan Asian Games 2018”, bertempat di Ruang Benny S Muljana Gedung Saleh Afif Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (16/10).
Menurut Bambang, Asian Games tahun 1962 mewariskan infrastruktur besar mulai dari stadion GBK, Jembatan Semanggi, hingga Hotel Indonesia. Sedangkan, imbuhnya, tahun 2018 juga mewariskan venue-venue pertandingan yang tak kalah megah baik di Jakarta, Palembang, dan sebagian lokasi di Jawa Barat.
“Khusus dampak ekonomi Asian Games 2018 ini, yang kami lakukan adalah analisa dampak model ekonomi, dan membuatsimulasi bagaimana dampak Asian Games,” tukasnya.
“Kita menggunakan Big Data, yang sumbernya berasal dari peralatan ponsel masing-masing yang menunjukkan perilaku penggunanya serta bisa dilacak. Untuk mengumpulkannya, kami bekerja sama dengan Telkomsel yang sekaligus sebagai sponsor utama Asian Games. Dari Asian Games yang sudah berakhir, ada 45 negara dan 40 cabor yang diikuti oleh 11326 atlit dengan 6000 oficial. Sedangkan pengunjung domestik ada 1,7 juta orang dengan 11500 relawan. Juga ada 7000 media serta wisatawan mancanegara mencapai 78854 orang.Ini adalah data yang riil dan mutakhir,” tambah Bambang.
“Kami mencatat, pengeluaran wisata mencanegara sebanyak Rp 1,9 Triyun selama Asian Games. Paling besar untuk pengeluaran souvenir, lalu hotel. Untuk wisatawan domestik pengeluarannya sebesar Rp 1,8 Trilyun. Pola pengeluarannya seperti ini, wisman tinggal 13 hari. Untuk wiasatawan nusantara yang bukan jabodetabek kira2 3 hari,” lanjut Bambang lagi.
Bambang menjelaskan, jika dilihat secara keseluruhan maka total dampak langsung selama 3 tahun (mulai 2015-2018) sebesar Rp 40,6 trilyun. Dimana Rp 29 trilyun investasi infrastruktur. Untuk acara kali ini ada Rp 29 triliyun yang langsung berpengaruh kepada ekonomi.
“Penyelenggaraan Asian Games telah berpengaruh terhadap pertambahan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,05% dari GDP kita. Jika tidak ada Asian Games pertumbuhannya sebesar 5,15%, maka setelahnya naik menjadi 5,2%,. Berapa jumlahnya jika dihitung dengan uang? Jumlahnya pada tahun 2018 mencapai Rp 8,2 triliyun. Sedangkan dalam periode 2015-2019 sebanyak 22,3 T untuk pembangunan infrastruktur. Lalu dilihat dampak pengganda dari 2015-2019 dapat mencapai 422,4 Trilyun,” terangnya.
Bambang menambahkan bahwa selama pelaksanaan Asian Games ada 108.780 kesempatan kerja yang tercipta.
“Peluang kerja terbesar di tahun 2017 untuk menyelesaikan infrastruktur venue Asian Games. Upah riil meningkat sebesar 0,03%.”Memang Asian games diselenggarakan 3 tempat, Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat. Kalau di DKI Jakarta menambah pertumbuhan ekonomi 0,23%, ini sangat signifikan. Untuk sumsel, Asian Games dampaknya besar, tambahan pertumbuhannya 0,57%, lebih dari setengah persen. nilai tambah untuk Banten 0,01%. Di DKI tercipta kesempatan kerja 57.300 orang, untuk Sumsel 51.500 orang. Upah riil meningkat 0,46%, di Sumsel meningkat, 0,4%. Keberadaan Asian Games ini memang menambah kesempatan kerja, dan ini membantu upaya pemerintah mengurangi pengangguran,” tuturnya.
“Kita mendata wisatawan mancanegara, yang paling besar adalah China, Jepang, dan korea Selatan. Lalu disusul oleh Malaysia, India, Arab Saudi, Thailand, Singapura, Belanda serta Filipina. Perkiraan kami, wisman dari Belanda adalah orang Indonesia yang sudah menjadi warga negara Belanda, mereka berwisata ke Indonesia. Untuk wisatawan domestik terbanyak dari Jabodetabek. Wisman India menjadi wisatawan terlama tinggalnya yaitu 17 hari. Lalu disusul China 16 hari, Belanda 15 hari. Jumlah keseluruhan wisman yang datang sebanyak 287 ribu jorang,” jelas Bambang.
Untuk data penonton, rata-rata ada 3-4 kali penonton yang datang ke venue. “Ternyata selama Asian Games tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara adalah Bandung, Musi Banyuasin, dan Pontianak. Setelah Asian Games selesai Musi Banyuasin terbanyak, nomor 2 Kabupaten Badung (Bali). Nomer 3 Batam. Ternyata euphoria Asian Games masih berlanjut sehari sebelum penutupan. Kesimpulannya 50% lebih banyak pada saat penutupan, dibanding pada pembukaan,” pungkasnya.
Reporter: Rahmawati Alfiyah