Home Nasional Debat Capres I : Rakyat Bisa Menilai Mana Yang Sensasional, Emosial dan...

Debat Capres I : Rakyat Bisa Menilai Mana Yang Sensasional, Emosial dan Profesional

906
0
SHARE

Jamaninfo.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal DPP Jaringan Kemandirian Nasional ( JAMAN) Jadi Mustafa menyampaikan bahwa Debat Capres tahapan pertama yang diselenggarakan oleh KPU berlangsung seru, saling melempar isu dan saling mengklarifikasi dengan tensi tinggi. Sehingga rakyat Indonesia dapat menilai sendiri kualitas para kandiat capresnya dalam menjawab persoalan bangsa ini.

Tema debat pertama (Capres) terkait Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga. Tentu masing-masing capres memiliki pemahaman tema berdasarkan pengalaman empiris masing-masing.

Menurut Hadi Mustafa, Capres nomor urut 1, Anies Baswedan yang berlatar belakang Dosen cenderung memiliki cara berbicara yang memukau dan bisa menciptakan sensasi. Mantan gubernur Jakarta ini fokus pada narasi yang dapat menarik perhatian publik, seperti melempar isu ordal yang merusak birokrasi dan penolakan terhadap IKN.

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto lebih cenderung menunjukkan emosi dan kekuatan saat berbicara. Gaya berbicaranya sangat dipengaruhi oleh latar belakang militer, Danjen kopassus ini sering kali mengedepankan sisi emosional dan perasaan dalam penyampaian pesannya terlebih saat ditanyakan isu terkait kasus orang hilang dan kasus MK yang meloloskan putra presiden meski dibawah umur.

“Adapun Ganjar Pranowo Dikenal karena kesan profesionalitasnya dalam berkomunikasi terkait masalah rakyat. Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini lebih menekankan pada pendekatan yang tenang, santun, dan fokus pada substansi serta solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi. Hadir dengan kemeja putih bertuliskan sat-set, Ganjar sering menekankan birokrasi harus melayani dan cepat. Bahwa menurut nya segala permasalahan dapat diselesaikan dgn komunikasi yang baik demi Indonesia unggul.”, Ujar Hadi.

Dalam orasinya, sejak awal hingga akhir, Ganjar menegaskan konsisten tidak akan abu-abu. Beliau siap melanjutkan pemerintahan dengan perbaikan. Baginya demokrasi harus sehat agar roda pemerintahan makin kuat, dalam closing statmen nya beliau mengatakan Pemerintah ini ada yang ketika dikritik enggak baper.Media menulis, ini vitamin, bukan merongrong, apalagi merasa terancam.

“Kalau demokratisasi ini terlaksana, enggak ada lagi cerita bu Sinta, mas Butet, Melki, karena dewasa dalam demokrasi. Maka dalam penghormatan HAM, kita konsisten antara pikiran, perkataan, dan perbuatan”, Ungkap nya.

Ketiga Capres ini memiliki gaya yang berbeda dengan kekuatan dan ciri khasnya sendiri dalam menyampaikan pesan kepada publik. Sehingga publik bisa membuka mata dan telinga menilai sendiri sesuai preferensinya masing-masing. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here