Home Regional Diresmikan Presiden, Ini Lima Perbedaan Bandara Ahmad Yani Semarang dengan Bandara Lama

Diresmikan Presiden, Ini Lima Perbedaan Bandara Ahmad Yani Semarang dengan Bandara Lama

79
0
SHARE

Presiden Joko Widodo telah meresmikan terminal baru Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/6).

Terminal baru ini menggunakan konsep ‘Apung’. Hal itu karena terminal ini dibangun di atas rawa-rawa sehingga nampak terapung. Meskipun dibangun di atas rawa, bandara ini juga tetap menjaga ekosistem yang ada karena memiliki konsep eco green atau ramah lingkungan.

Berbeda dengan konsep lama, setidaknya terdapat lima perbedaan mendasar antara bandara yang lama dengan bandara yang baru diresmikan oleh Presiden.

Pertama, terminal ini dibangun di atas rawa-rawa (air) dan dikelilingi dengan kolam,hal itu mulai dari gedung terminal, gedung parkir, dan wetland park area.

Hal ini bertujuan untuk mengakomodir kondisi lahan yang sebelumnya merupakan lahan rawa-rawa.

Kedua, di sekeliling bandara juga ditanami dengan 24.000 bibit mangrove seluas 4.478 M2. Hal ini untuk mendukung kelestarian lingkungan di sekitar bandara.

Perbedaan yang ketiga adalah kapasitas terminal. Awalnya, kapasitasnya hanya 800.000 penumpang. Saat ini, kapasitas Bandara Ahmad Yani dapat menampung 6.900.000 penumpang. Bahkan, luas terminal lebih luas 9 kali daripada bandara yang lama.

Sementara itu, perbedaan selanjutnya adalah luas terminal kargo. Awalnya hanya 774 M2, saat ini luas kargo terminal Bandara Ahmad Yani sekira 2.048 M2.

Terakhir, dalam pemenuhan kebutuhan air bandara, saat ini tidak hanya bergantung dari pasokan air dari PDAM. Namun, pasokan air juga dapat diperoleh dari air payau dan air hujan yang sudah diolah dengan sistem Reverse Osmosis (RO).

 

Editor: Eko “Gajah”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here