Home Ekonomi Industri Kerajinan Nasional Semakin Kompetitif di Kancah Global

Industri Kerajinan Nasional Semakin Kompetitif di Kancah Global

139
0
SHARE

Produk unggulan kerajinan Indonesia banyak diminati oleh konsumen global. Hal itu dapat dilihat dari nilai ekspor yang dihasilkan pada tahun 2017 yang mencapai USD 776 juta. Nilai tersebut lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya yang hanya mencapai angka USD 747 juta.

Berkaitan dengan hal itu, Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk memacu daya saing industri kerajinan nasional agar semakin kompetitif di kancah global.

“Agar kinerja industri kerajinan lebih baik, kami tetapkan sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya. Terlebih lagi industri kerajinan merupakan sektor padat karya berorientasi ekspor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada pembukaan Pameran Industri Kreatif 2018 di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (22/5).

Menurut Airlangga, pelaku industri kerajinan nasional perlu memperhatikan beberapa hal penting agar produknya dapat memiliki nilai jual yang tinggi.

Hal itu diantaranya adalah mengikuti selera pasar saat ini, menerapkan standardisasi, serta penguatan di aspek kemasan dan merek. “Sedangkan, dalam upaya memasuki era revolusi industri 4.0, harus memanfaatkan platform digital,” ujarnya.

Kemenperin telah mengajak para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) nasional supaya ikut serta dalam program e-Smart IKM. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan perluasan pasar bagi produk IKM lokal hingga mampu menembus pintu ekspor.

“Kami telah melaksanakan workshop e-Smart IKM di beberapa daerah dengan menggandeng marketplace dalam negeri,” ungkap Airlangga.

Airlangga menilai, kekuatan industri kerajinan nasional terletak pada sumber bahan baku lokal yang melimpah dengan didukung oleh keragaman corak dan desain, terutama yang berciri khas Nusantara.

“Selain itu, para pengrajin kita tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan memiliki keterampilan yang andal di bidang masing-masing,” tambahnya.

Kemenperin juga telah menjalankan berbagai program dalam upaya peningkatan kompetensi para pengrajin nasional. Misalnya, mendorong mereka agar menggunakan teknologi terkini sehingga mampu menciptakan kreativitas dan inovasi produk.

Kegiatan program tersebut seperti dilakukan di Bali Creative Industry Center (BCIC), sebagai salah satu pusat pengembangan riset teknologi, desain, seni, budaya dan inovasi yang dimiliki oleh Kemenperin untuk membangun ekosistem industri kreatif.

“Selain industri kerajinan, ada tiga sektor yang juga menjadi pembinaan kami dalam kelompok industri kreatif, antara lain industri fesyen, animasi dan video, serta permainan interaktif,” kata Airlangga.

 

Sumber: www.kemenperin.go.id

Editor: Rahmawati Alfiyah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here