Home Ekonomi Inflasi Stabil di Angka 3,2 Persen, Perkembangan Ekonomi Indonesia Positif

Inflasi Stabil di Angka 3,2 Persen, Perkembangan Ekonomi Indonesia Positif

49
0
SHARE

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa perkembangan ekonomi Indonesia saat ini masih cukup positif. Hal ini dapat dilihat dari inflasi yang stabil di angka 3,2 persen.

Hal itu sebagaimana disampaikan Sri Mulyani saat memberikan penjelasan mengenai realisasi APBN sampai dengan 31 Mei 2018 di Aula Djuanda, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (25/6).

“Kenaikan muncul karena adanya berbagai permintaan komoditas yang permintaannya meningkat dalam rangka seasonal yaitu menjelang hari raya dan selama bulan ramadhan, (namun) bisa diimbangi dengan supply-nya yang cukup baik,” ungkapnya.

Ia menuturkan, sampai dengan 31 Mei 2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5.06%. Realisasi penerimaan pendapatan negara juga tumbuh semakin baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Penerimaan pajak tercatat Rp 484,5 Triliun atau meningkat 14,13% year on year (yoy), penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat sebesar Rp 54,18 Triliun atau meningkat 18,29%, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak tercatat Rp 145 triliun atau meningkat 17,4%.

Di sisi lain, realisasi belanja negara juga telah mencapai angka yang cukup baik, yaitu Rp 779,5 Triliun atau sudah mencapai 35,1% dari target APBN 2018.

“Dengan postur pendapatan dan belanja tersebut, posisi akhir Mei 2018 keseimbangan primer masih mengalami surplus sebesar Rp 18,1 triliun. Bandingkan dengan posisi Mei 2017 keseimbangan primer kita sudah negatif atau defisit sebesar Rp 29,9 triliiun. jadi kalau dilihat kenaikannya luar biasa. Artinya APBN kita semakin sehat dan kuat,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga menambahkan bahwa defisit anggaran posisi Mei sebesar Rp 94,4 triliun atau 0,64% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sedangkan pada tahun lalu defisit telah mencapai Rp 128,7 triliun atau 0,96% terhadap PDB.

Ia menegaskan, tahun ini telah terjadi perbaikan juga di sisi defisit yang lebih kecil. “Dilihat trennya tiga tahun belakang ini dari tahun 2016, 2017, dan 2018 terjadi penurunan sangat drastis,” tandas Sri Mulyani.

Sri Mulyani memaparkan, defisit anggaran menunjukkan pembalikan dari Rp 189 triliun pada tahun 2016 hingga hanya Rp 94,4 triliun pada tahun ini. “Inilah yang menggambarkan postur realisasi APBN 2018 yaitu menunjukkan tren yang sangat positif dan perkuatan APBN yang sangat nyata,” tegasnya.

 

Sumber: www.kemenkeu.go.id

Editor: Eva Ulpiati

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here