Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemerintah memperkirakan konsumsi dan investasi masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi di tahun 2019.
Hal itu sebagaimana disampaikan Menkeu dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Gedung DPR-MPR Jakarta, Senin (04/06). Rapat tersebut merupakan bagian pembicaraan pendahuluan dalam siklus penyusunan rancangan APBN 2019.
“Konsumsi sebagai faktor yang utama akan tetap dijaga dari sisi daya beli melalui pertama job creation dan inflasi yang rendah sehingga daya beli masyarakat akan tetap terjaga,” jelas Sri Mulyani.
Sedangkan investasi diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan perbaikan daya saing dan persepsi investor. Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan tersebut bahkan sudah terlihat pada kuartal pertama tahun 2018 dimana pertumbuhan investasi sudah mencapai 7,9 persen.
“Pertumbunan ini merupakan yang terkuat semenjak terjadinya guncangan pada komoditas yang dimulai tahun 2014 akhir dan terus mengalami tekanan hingga 2016,” ujarnya.
Dalam mendukung pertumbuhan, Pemerintah juga akan mendorong peran swasta dalam meningkatkan kinerja investasi dengan memberi insentif, simplifikasi regulasi dan memberlakukan single submision.
“Kita akan terus menjaga agar confidence dari swasta termasuk untuk melakukan ekspansi terus akan diperkuat termasuk memberikan insentif, melakukan simplifikasi regulasi, melakukan reformasi di bidang birokrasi dan perijinan dan bahkan meluncurkan single submision yang akan segera dilakukan oleh Pemerintah,” terang Sri Mulyani.
Selain itu, pertumbuhan investasi juga akan didukung oleh pembangunan infrastruktur yang sedang dibangun. Berbagai infrastruktur yang mendekati penyelesaian saat ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan produktivitas yang akan meingkatkan investasi terutama di berbagai pelosok Indonesia.
Sumber: www.kemenkeu.go.id
Editor: Eva Ulpiati