Home Ekonomi Menkeu Tegaskan Pelemahan Rupiah Karena Faktor Eksternal

Menkeu Tegaskan Pelemahan Rupiah Karena Faktor Eksternal

87
0
SHARE
Sumber foto: http://setkab.go.id

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, melemahnya nilai tukar rupiah yang saat ini sudah tembus di angka Rp 15.000 per dollar AS sama sekali tidak berhuungan dengan terjadi beberapa bencana di tanah air akhir-akhir ini. Menurutnya, hal ini lebih didorong oleh dinamika faktor eksternal di luar negeri .

“Saya lihat kalau dominasi hari ini memang lebih mayoritas yang berasal terutama trigger-nya dari luar yang sangat dominan,” kata Sri Mulyani usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (4/10).

Menurut Sri Mulyani,  yang terjadi belakangan ini adalah sentimen Italia yang memiliki defisit sangat besar. Namun, saat ini Italia sudah berkomitmen untuk menurunkan defisit APBN. “Sehingga dia menurunkan lagi. Tapi kemudian muncul lagi sentimen yang lain, sentimen positif kemudian biasanya ditutup dengan sentimen yang negatif,” tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa hal yang lebih dominan adaalah faktor eksternal. Meskipun demikian, Sri Mulyani mengingatkan bahwa Indonesia harus tetap waspada, terutama pada neraca pembayaran, khususnya terkait impor.

Mengenai langkah pemerintah dalam menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah itu, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Bank Indonesia terus akan mengkomunikasikan mengenai nilai tukar ini, dengan melakukan langkah-langkah 3 (tiga) bauran kebijakan.

“Bauran dari Bank Indonesia apakah itu berhubungan dengan suku bunga, apakah dengan makroprudensial, dan dengan policy mereka mengenai intervensi untuk menciptakan suatu perubahan yang bisa di-absorb dan di-adjust atau disesuaikan oleh perekonomian,” terangnya.

Dari sisi fiskal, Sri Mulyani berjanji akan terus memonitor impor terutama untuk impor barang-barang konsumsi dan barang-barang yang sudah diproduksi dalam negeri. “1.147 itu nanti kita akan lihat laporannya setiap minggu,” sambungnya.

Untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang merupakan komponen impor yang besar, Sri Mulyani berharap  B20 bisa mengurangi. “Namun kita akan lihat kemarin akhir September justru terjadi kenaikan, dan kita akan lihat,” tegasnya.

 

Sumber: http://setkab.go.id

Editor: Eko “Gajah”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here