Home Nasional Perempuan Indonesia Jadi Agen Perdamaian

Perempuan Indonesia Jadi Agen Perdamaian

73
0
SHARE

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid menyampaikan bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi agen perdamaian. Saat ini, 80,7% perempuan telah mendukung hak kebebasan menjalankan ajaran agama dan atau keyakinan.

“Perempuan (80,8%) lebih tidak bersedia radikal dibanding laki-laki (76,7%) dan perempuan yang intoleran (55%) lebih sedikit dibanding laki-laki (59,2%). Perempuan (53,3%) juga memiliki sedikit kelompok yang tidak disukai dibanding laki-laki (60,3%),” terangnya saat Peluncuran “Hasil Survei Tren Nasional Sosial-Keagamaan di Kalangan Perempuan Muslim Indonesia dan Halaqah Perempuan untuk Perdamaian”.

Yenny menambahkan bahwa survei nasional tersebut ingin melihat bagaimana kesetaraan gender dipersepsikan oleh perempuan muslim di Indonesia.

Berdasarkan hasil survei, 14,9% perempuan mendukung pandangan dan sikap progresif tentang gender dan 8,6% perempuan mendukung pandangan dan sikap yang pro keadilan gender. Hasil survei juga menunjukan bahwa tingkat otonomi perempuan (53,3%) untuk mengambil keputusan dalam hidupnya lebih rendah dibanding laki-laki (80,2%).

“Ini menunjukkan jika upaya pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan agenda strategis dalam upaya penguatan toleransi dan perdamaian di kalangan perempuan,” tambahnya.

Selain itu, Yenny menuturkan bahwa adanya kegiatan survei tersebut juga ingin menjelaskan tentang potensi toleransi sosial keagamaan di kalangan perempuan muslim di Indnesia.

“Disamping itu, kami menyoroti faktor yang berkontribusi terhadap penerimaan terhadap penguatan toleransi di Indonesia,” tuturnya.

Selain itu, survei nasional ini didukung oleh UN Women dan Wahid Foundation dan dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia sebagai bagian dari program Perempuan Berdaya dan Komunitas Damai.

“Survei ini dilaksanakan di bulan Oktober 2017 dan melibatkan 1500 responden laki-laki dan perempuan di 34 provinsi di Indonesia,” tandas Yenny.

Sementara itu, perwakilan dari UN Women Representative, Sabine Machl, memaparkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara UN Women dengan Wahid Foundation dalam rangka  mendukung peran perempuan dalam membangun kohesi sosial dan kontribusinya dalam menanamkan toleransi dan perdamaian.

“Kegiatan ini untuk mendukung peran perempuan dalam membangun kohesi sosial dan kontribusinya dalam menanamkan toleransi,  serta perdamaian adalah tujuan dari program “Perempuan Berdaya,  Komunitas Damai” dari UN Women berkerja sama dengan Wahid Foundation,” ucapnya.

Menurut Sabine,  perempuan memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai kepada keluarga dan komunitas. Namun, potensi dan kontribusi dari perempuan dalam perdamaian sering  diabaikan.

“Oleh karena itu, sekarang inilah saatnya membuka potensi perempuan sebagai agen perdamaian,” katanya.

Sebagaimana diketahui, survei tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembuat kebijakan, institusi pemerintah dan pemimpin komunitas untuk mengatasi masalah toleransi sosial keagamaan dengan memberikan kesempatan dan mendorong kepemimpinan perempuan dalam membangun kohesi sosial dan memperkuat ketahanan di tingkat masyarakat.

 

Reporter: Eko “Gajah”

Editor: Hendri Kurniawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here