Home Ekonomi Presiden: Industri 4.0 akan Melahirkan Banyak Lapangan Pekerjaan Baru

Presiden: Industri 4.0 akan Melahirkan Banyak Lapangan Pekerjaan Baru

131
0
SHARE

Presiden Joko Widodo mempercayai bahwa dampak dari revolusi Industri 4.0 akan 3000 kali lipat dibandingkan dampak revolusi industri pertama sekitar 200 tahun yang lalu. Namun, ia juga menegaskan tidak percaya dengan prediksi McKanzie Global Institute yang menyatakan bahwa Revolusi Industri 4.0 akan menghilangkan 800 juta lapangan kerja sekarang sampai tahun 2030 karena diambil alih oleh robot dan mesin.

“Kalau yang ini saya enggak percaya, enggak percaya kalau yang ini. Kalau yang pesimis-pesimis itu saya enggak percaya atau paling enggak rada enggak percaya,” katanya saat meluncurkan “Making Indonesia 4.0” di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (4/4).

Jokowi percaya bahwa revolusi Industri 4.0 justru akan melahirkan jauh lebih banyak lapangan kerja baru daripada jumlah lapangan kerja yang hilang.

“Artinya apa? Apakah revolusi Industri 4.0 ini sebuah peluang besar? Jawaban saya, “ya” kalau kita mempersiapkan, kalau kita merencanakan, dan bisa mengantisipasi ini,” tegasnya.

Untuk itu, Ia sangat mengapresiasi Kementerian Perindustrian yang dengan sangat sigap dan serius mempersiapkan roadmap implementasi Industri 4.0 di Indonesia, yang nantinya akan lebih dikenal dengan Making Indonesia 4.0.

Jokowi menilai, nama program ini sangat tepat karena dua hal, making dapat diartikan membuat, membangun atau mewujudkan sesuatu di mana dalam hal ini diartikan sebagai membangun kembali perindustrian.

Yang kedua, kombinasi ‘making’ dengan ‘Indonesia’ berarti mewujudkan, membangun Indonesia ke era baru, yaitu Indonesia 4.0, yang di dalamnya terdapat beberapa aspirasi besar untuk merevitalisasi industri Indonesia secara menyeluruh.

Dalam aspirasi Making Indonesia 4.0 juga tercantum aspirasi untuk mewujudkan pembukaan 10 juta lapangan kerja baru di tahun 2030.

“Harapannya dengan mengimplementasi Industri 4.0 Indonesia dapat mencapai top 10 ekonomi global pada tahun 2030, melalui peningkatan angka ekspor netto kita kembali ke 10% dari PDB dan peningkatan produktivitas dengan adopsi teknologi dan inovasi,” ungkapnya.

Sebagai langkah awal dalam menjalankan Making Indonesia 4.0,  terdapat lima industri yang menjadi fokus implementasi Industri 4.0 di Indonesia, yaitu makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik dan kimia.

Kelima industri itu dinilai merupakan tulang punggung dan diharapkan membawa efek ungkit yang besar dalam hal daya saing dan kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia menuju 10 besar ekonomi dunia di 2030.

“Mulai hari ini, Making Indonesia 4.0  saya tetapkan sebagai salah satu agenda nasional bangsa Indonesia dan Kementerian Perindustrian akan menjadi Leading Sector untuk  agenda ini,” tandas Jokowi

Presiden Jokowi meminta pada kementerian dan lembaga lainnya, pemerintah daerah dan pelaku-pelaku usaha untuk mendukung penuh program tersebut sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing demi kesuksesan dan kemajuan bangsa.

 

Sumber: http://setkab.go.id

Editor: Hendri Kurniawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here