Home Nasional Presiden: Jangan Korbankan Persatuan Gara-Gara Pesta Demokrasi

Presiden: Jangan Korbankan Persatuan Gara-Gara Pesta Demokrasi

180
0
SHARE
Sumber foto: http://setkab.go.id

Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa negara ini adalah negara besar, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Saat ini Indonesia, memiliki penduduk yang tidak sedikit yakni sejumlah 263 juta.

“Semuanya pasti ingin hidup baik, semuanya pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang baik. Inilah tugas besar kita yang harus menyiapkan itu,” kata Presiden dalam Pembukaan Muktamar Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam IX (Hima Persis), di Pondok Pesantren Persis Ustman Bin Affan, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (25/9).

Presiden menambahkan, penduduk 263 juta tersebut hidup di 17.000 pulau di Indonesia. Karena itu, Ia meminta tidak ada pemikiran bahwa pulau di Indonesia hanya Jawa saja. “Ini saya ingatkan terus di mana-mana karena kita kadang-kadang terjebak pada pemikiran Jawa sentris, hanya Jawa saja. Padahal negara ini adalah negara besar, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa negara ini dianugerahi oleh Allah SWT keberagaman, berbeda-beda, berwarna-warni, bermacam-macam. Agama berbeda-beda, suku berbeda-beda, adat berbeda-beda, tradisi berbeda-beda, bahasa daerah berbeda-beda.

“Inilah anugerah Allah yang diberikan kepada kita yang terus harus kita rawat dan kita jaga bersama-sama karena aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, aset terbesar bangsa ini ada kerukunan, persaudaraan,” ujar Presiden.

Karena itu, Presiden mengaku selalu menyampaikan agar menjaga bersama-sama ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah. “Kita jaga bersama-sama. Jangan sampai, harmoni yang telah berjalan lama, sinergi antar anak bangsa yang telah berjalan lama, kita menjadi kelihatan terpecah, terbelah gara-gara hanya pesta demokrasi setiap 5 tahun,” tuturnya.

Presiden menegaskan bahwa Pemilu dan Pilkada selalu dilakukan dalam lima tahun sekali. Oleh karena itu, Ia meminta agar tidak mengorbankan persatuan dan persaudaraan gara-gara pesta demokrasi.

“Rugi besar bangsa ini. Pilihan bupati menjadikan antar tetangga tidak saling menyapa, ada. Pilihan gubernur menjadikan antar teman tidak saling sapa, ada, banyak. Pilihan presiden juga sama, antar kampung gak saling menyapa, antar tetangga, antar teman, antar saudara tidak saling menyapa,” tandasnya.

Menurut Presiden, tidak apa-apa kok berbeda pilihan. “Berbeda pilihan bupati, boleh. Berbeda pilihan dalam memilih wali kota juga boleh. Berbeda pilihan dalam memilih gubernur juga boleh. Beda pilihan memilih presiden juga boleh, tidak ada yang melarang,” tambahnya.

Sebelumnya, saat mengawali sambutan, Presiden sempat menyinggung mengenai pembangunan tiga rumah susun dan pendirian Universitas Persis yang disampaikan kepadanya. “Ada tiga rusun yang diajukan oleh Persis dan tadi sudah saya konfirmasi ke Bapak Seskab, semuanya kami setujui. Insyaallah segera dibangun, sebagian tahun ini dan sebagian tahun depan,” ucapnya.

 

Sedangkan yang berkaitan dengan pendirian Universitas Persis, menurut Presiden, jawabannya segera diproses. “Jadi syarat-syaratnya disampaikan ke Dikti, saya bagian ngejar. Asal syaratnya segera, izinnya segera akan dikeluarkan,” pungkasnya.

 

Sumber: http://setkab.go.id

Editor: Eko “Gajah”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here