Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa upah nominal harian buruh tani pada Bulan Desember 2018 lalu naik 0,19%. Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan bahwa kenaikan tersebut cukup bagus jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya Rp 53.056 per hari.
“Di sisi lain upah riil juga mengalami penurunan sebesar 0,38%,” katanya saat merilis Indikator strategis terkini terkait Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia selama bulan Maret dan Desember 2018, di Jakarta.
Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2018 juga mengalami kenaikan sebesar 1,21%. Kenaikan itu cukup signifikan jika dibandingkan bulan Maret yang hanya 101,94 menjadi 103,17. Secara umum, Inflasi selama periode Maret-September cukup rendah yaitu sebesar 0,94 %.
Pada periode itu, harga eceran beberapa komoditas pokok secara nasional mengalami penurunan. Beberapa harga eceran itu misalnya untuk komoditas pokok seperti beras, daging sapi, minyak goreng, dan gula pasir.
“Kalau dirinci untuk harga beras turun 3,28%, Daging Sapi turun 0,74%, Minyak Goreng turun 0,92% dan Gula Pasir turun 1,48%,” ujar Suhariyanto.
jumlah penduduk miskin pada September 2018 mencapai 25,67 juta orang. Angka itu merupakan angka ril dalam jumlah penurunan yang mencapai 0,28 juta orang.
Pada bulan Maret, penurunan mencapai 0,91 juta. Dengan demikian persentase penduduk miskin pada September 2018 menurun 0,16% dari angka sebelumnya 9,66%.
Presentase penduduk miskin di Perdesaan dan perkotaan pada bulan Maret 2018 turun secara signifikan.
“Angka tersebut misalnya kemiskinan 7,02% turun menjadi, 89%,” tandas Suhariyanto.
Menurutnya, angka tersebut jika dirinci secara rinci mencakup penurunan penduduk miskin di perdesaan dengan angka sebesar 13,10%. Kemudian penurunan penduduk miskin di perkotaan yang tadinya mencapai 13,1 ribu orang turun menjadi 10,14 juta orang. Ini mengindikasikan kesejahteraan penduduk di perdesaan meningkat.
Sumber: https://jpp.go.id
Editor: Puput KJ
