Home Ekonomi 2020, Indonesia akan Naik Kelas Jadi Negara Berpendapatan Menengah Atas

2020, Indonesia akan Naik Kelas Jadi Negara Berpendapatan Menengah Atas

134
0
SHARE
Foto: Rahmawati Alfiyah/JamanInfo.com

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa paling lambat tahun 2020, Indonesia akan naik kelas menjadi negara dengan pendapatan menengah atas.

“Upaya yang dilakukan pemerintah dalam 5 tahun mengangkat Indonesia jadi negara berpendapatan negara menengah ke atas,” ujarnya dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Menakar Manfaat AM IMF-WBG 2018” di Gedung Juanda 1 Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Senin (17/9).

Menurut Bambang, hal ini akan menjadi tema Pertemuan Tahuanan IMF-Bank Dunia (AM IMF-WBG) di Bali dan mempunyai misi bagaiana negara di dunia menjadi negara berpendapatan tinggi.

“Saya akan fokus dampak dan manfaat AM IMF WBG. Kita fokus ke Bali. Sebenarnya AM IMF dikategorikan sebagai mega meetings, dampak dari megameeting bisa diihat dari efek yang tidak kelihatan, yaitu efek infrastruktur, lalu image effect, ini menujukkan bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah mega meetings, yang saya bicarakan lebih kepada efek yang terlihat,” paparnya.

Pada pertemuan nanti, lanjut Bambang, akan ada 189 negara dengan 19800 peserta,. Terdiri dari 5050 peserta delegasi dan 14750 non delegasi. Sedangkan 13.000 peserta dari  mancanegara dan 1750 dari Indonesia menambahkan bahwa perkiraan lama tinggal pesrta adalag 9 hari, 6 hari saat penyelenggaraan, 2 hari sebelum acara dan 1 hari sesudah acara. “Ini masih perkiraan konservatif,” tukasnya.

Ia menuturkan, cara menghitung bagi persiapan, yaitu infrastruktur yang dibangun, kemudian tahapan penyelenggaran acara, kita juga menggunakan estimasi pengeluaran pengunjung, yang datang ini tidak sembarangan, bahkan banyak yang membawa pesawat pribadi sendiri.

“Dampak langsung kita lihat dari investasi pemerintah, ditambah penyelenggaraan sendiri dan pengeluaran pengunjung. Dampak tidak langsung seperti dampak UMKM sehingga bisa menghitung penambahan lapangan kerja. Dampak keluaran langsung selama 2017-2018 adalah 5,9 triliun, utamanya untuk infrastruktur 3 triliun, terkait dengan AM IMF-WBG tapi bukan hanya untuk acara ini saja. Contohnya seperti underpass Ngurah Rai, pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana,” jelas Bambang.

Menurut Bambang, kegiatan ini akan membuat pertumbuhan ekonomi bali terdongkrak. “Dengan adanya acara ini maka pertumbuhan ekonomi Bali menjadi 6,54%.  Tambahanannya itu dari sektor konstruksi, hotel, makanan minuman. Jadi ini poinnya, akan naik pertumbuhan ekonomi akan naik dari 5,9% menjadi 6,54% karena adanya AM IMF WBG,” paparnya.

Bambang menerangkan, dengan kegiatan itu jumlah kesempatan kerja bertambah sebanyak 32.700, upah riil naik 1,13%, kesempatan kerja naik 1,26%. “Jadi kita bisa lihat betapa luar bisa dampak

 

Reporter: Rahmawati Alfiyah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here