Home Ekonomi Naik 23,7%, Realisasi Investasi Industri Tahun 2017 Capai USD 42,6 miliar

Naik 23,7%, Realisasi Investasi Industri Tahun 2017 Capai USD 42,6 miliar

48
0
SHARE

Hingga 14 Desember 2017, komitmen investasi baru yang masuk ke Indonesia mencapai USD 42,6 miliar dengan jumlah 1.054 proyek. Capaian ini mengalami kenaikan sebesae 23,7 persen dibanding tahun 2016.

“Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif serta memberikan kemudahan berbisnis di dalam negeri agar para investor meningkatkan penanaman modalnya di Indonesia dalam membangun perekonomian nasional yang lebih inklusif dan berkualitas,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (12/1).

Sektor perindustrian memberikan kontribusi tertinggi terhadap realisasi investasi di sektor ini mencapai USD 21,6 miliar dengan 256 proyek. Sementara itu, sektor pariwisata menyumbang sebesar USD 17 miliar dengan 159 proyek, pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) USD 1,2 miliar dengan 98 proyek.

Selanjutnya, sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) USD 1,18 miliar dengan 32 proyek, perdagangan USD 0,92 miliar dengan 427 proyek, dan pertanian USD 0,27 miliar dengan 22 proyek, serta sektor lainnya sebesar USD 0,43 miliar dengan 60 proyek.

Airlangga menegaskan, pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait terus bersinergi untukmeningkatkan daya saing dan daya tarik investasi di sektor industri, antara lain melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif dan kepastian hukum, penggunaan teknologi terkini untuk mendorong peningkatan mutu, efisiensi dan produktivitas, serta pemberian fasilitas berupa insentif fiskal.

Selain itu, hal ini juga didukung dengan ketersediaan bahan baku, harga energi yang kompetitif, sumber daya manusia (SDM) kompeten, serta kemudahan akses pasar dan pembiayaan.

“Pertumbuhan konsumsi juga perlu dijaga dan kembali ditingkatkan agar permintaan terhadap produk-produk industri semakin meningkat,” imbuhnya.

Peningkatan komitmen investasi baru ini didasari Perpres Nomor 91 Tahun 2017 tentangPeraturan Percepatan Pelaksanaan Berusaha. Di samping itu juga berkat kolaborasi dua Satuan Tugas(Satgas), yaitu Satgas Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) dan Satgas Percepatan Pelaksanaan Berusaha(PPB).

Agar pelaksanaan investasi dan kemudahan berusaha di Indonesia bisa terealisasi dengan efektif, kedua satgas tersebut mengubah seluruh proses investasi dan usaha di Indonesia menjadi online dan terintegrasi.

Airlangga menargetkan, pada tahun 2018, nilai investasi yang bisa ditarik dari 13 kawasan industri akan mencapai Rp250,7 triliun.

“Pemerintah telah memberikan kemudahan berinvestasi di dalam kawasan industri, antara lain melalui pemberian insentif fiskal dan nonfiskal serta pembentukan satgas untuk penyediaan gas, listrik, air, SDM, lahan, tata ruang, dan lain-lain,” jelasnya.

Menurut Airlangga, proyeksi investasi di industri secara keseluruhan sektor manufaktur pada tahun ini sebanyak Rp352 triliun.

“Dengan adanya investasi di sektor industri, tercipta lapangan kerja baru dan multiplier effect seperti peningkatan nilai tambah dan penerimaan devisa dari ekspor. Oleh karenanya, industri menjadi penunjang utama dari target pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya. (HK)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here