Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, melanjutkan misi penguatan perjuangan diplomasi untuk kemerdekaan Palestina. Setelah ikut mendampingi Presiden Joko Widodo di KTT LB OKI, Retno bertolak dari Istanbul ke Brussels, Belgia guna melakukan pertemuan bilateral dengan Komisioner Uni eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Pertahanan, Federica Mogherini.
Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan harapan Pemerintah Indonesia kepada negara-negara Uni Eropa agar tidak mengikuti jejak unilateral Amerika Serikat terkait status Jerusalem.
“Kami serukan kepada negara-negara Uni Eropa, jangan ikuti jejak Amerika Serikat,” tegas Retno kepada Mogherini, di Kantor Komisioner Uni Eropa, Brussels, Kamis (14/12).
Ia juga menyampaikan hasil KTT LB OKI mengenai Palestina kepada Mogherini. “Anggota OKI bersatu dan tegas mengecam serta menolak keputusan AS yang mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel,” jelas Retno.
Retno mengajak Komosioner Uni Eropa untuk mendukung Palestina melaluo pelbagai bantuan kemanusiaan, ekonomi, maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
“Hal ini penting agar pemerintah dan rakyat Palenstina dapat meningkatkan kapasitasnya dalam memerintah negaranya sendiri,” katanya.
Indonesia memiliki kemitraan strategis dengan Uni Eropa. Kedua pihak memiliki shared interests and values antara lain terkait dengan demokrasi, toleransi, human rights, pluralisme, lingkungan hidup dan regional integration/multilateralism. Nilai perdagangan bilateral Indonesia – UE tercatat sebesar 28.5 miliar Euro (2016). Ekspor utama Indonesia ke UE antara lain kelapa sawit (49%), tekstil, alas kaki, plastik, karet. Sementara itu, nilai investasi UE ke Indonesia sebesar 2.6 miliar euro (2016). Indonesia merupakan negara ASEAN pertama yang memiliki Partnership and Cooperation Agreement (PCA) dengan Uni Eropa di tahun 2016. (HK)
