Home Energi Targetkan Penerimaan Negara Meningkat, Batas Atas Bonus Tanda Tangan Blok Migas Ditiadakan

Targetkan Penerimaan Negara Meningkat, Batas Atas Bonus Tanda Tangan Blok Migas Ditiadakan

43
0
SHARE

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan peraturan baru terkait acuan bonus tanda tangan blok migas yang akan berakhir kontrak kerja samanya untuk dikelola selanjutnya.

Dalam peraturan sebelumnya, diatur bahwa batas atas besaran bonus tanda tangan yang masuk untuk negara sebesar USD 250 juta. Namun, dengan adanya peraturan baru tersebut, saat ini tidak ada batas atas besaran bonus.

“Dengan begitu, penerimaan negara dipastikan akan lebih besar,” tegas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi.

Untuk informasi, peraturan baru tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM (Permen ESDM) Nomor 28 tahun 2018 tentang Perubahan atas Permen ESDM Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Wilayah kerja Minyak dan Gas Bumi yang Akan Berakhir Kontrak Kerjasamanya yang diundangkan pada 7 Mei 2018.

Agung menjelaskan, dalam peraturan baru ini, terdapat perubahan pada ketentuan pasal 12 mengenai besaran bonus tanda tangan. Pada pasal terbaru disebutkan bahwa bonus tanda tangan paling sedikit adalah sebesar USD 1 juta, dan tidak ada besaran paling banyak.

“Sementara itu di pasal 12 aturan lama, batas bonus tanda tangan dipatok paling sedikit USD 1 juta dan paling banyak USD 250 juta,” ungkapnya.

Agung menegaskan, dengan tidak adanya batas atas memungkinkan negara pendapat penerimaan negara lebih besar. “Perubahan itu dalam rangka meningkatkan penerimaan negara pada kegiatan usaha hulu migas dengan mempertimbangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi negara,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan Permen ESDM Nomor 23/2013 sebagaimana diubah dengan Permen ESDM Nomor 28/2018, ditetapkan bahwa pengelolaan blok migas yang kontraknya berakhir dapat dilakukan melalui perpanjangan oleh kontraktor eksisting, pengelolaan oleh Pertamina, pengelolaan bersama antara kontraktor dan Pertamina serta di lelang.

“Yang terpenting dalam pengelolaan blok migas terminasi adalah program kerja untuk kelanjutan pengelolaannya harus dijaga kualitasnya, baik dari aspek kemampuan teknis maupun finansial, dan harus tetap memberikan hasil yang lebih besar bagi negara. Kalau hasilnya lebih besar, penerimaan negara juga lebih baik, manfaat untuk negara juga makin besar,” papar Agung.

Dalam rangka penetapan pengelolaan blok migas terminasi dapat dibentuk Tim yang beranggotakan wakil dari Kementerian ESDM dan instansi lain yang terkait.

Tim tersebut melakukan evaluasi dan penilaian besaran bonus tandatangan terhadap pengelolaan blok migas terminasi selanjutnya. Besaran bonus tandatangan tersebut ditetapkan menggunakan formula yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM.

 

Sumber: www.esdm.go.id

Editor: Catur Apriliana

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here