Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Pemerintah berkomitmen untuk terus mengelola utang sebagai sumber pembiayaan APBN secara hati-hati dan pinjaman tersebut dapat terus diturunkan.
Ia menjelaskan, dari sisi pembiayaan anggaran Semester I APBN 2018, pembiayaan terhadap utang terealisasi sebesar Rp 176 triliun. “Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu (2016) yang mencapai Rp 207 triliun semester I dan tahun 2016 Rp 278 triliun dan (tahun) 2015 (sebesar) Rp 184 (triliun) hanya lebih sedikit dari tahun 2014,” jelasnya saat Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR di rapat Banggar DPR Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa (17/07).
Sri Mulyani menuturkan bahwa pembiayaan utang pemerintah terus menurun semenjak puncaknya tahun 2016 dan mulai stabil di tahun 2018 dengan kinerja dari keseimbangan primer maupun dari total defisit.
“Pemerintah akan terus berkomitmen untuk mengelola utang sebagai salah satu sumber pembiayaan APBN secara hati-hati berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang baik,” tegasnya.
Sumber: www.kemenkeu.go.id
Editor: Eva Ulpiati
