Home Nasional Dubes AS Temui KSP, Ini Topik yang Dibahas

Dubes AS Temui KSP, Ini Topik yang Dibahas

73
0
SHARE

Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan menemui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan sejumlah topik aktual, antara lain menyangkut stabilitas kawasan regional, perdagangan dan investasi, serta perkembangan kerja sama aktual antara kedua negara. Donovan menekankan pentingnya posisi Indonesia sebagai mitra strategis AS di kawasan Asia Pasifik.

“Saya baru bertugas 14 bulan di Indonesia, sehingga saya perlu harus banyak belajar segala sesuatu tentang Indonesia. Misi saya di Indonesia salah satunya adalah memperkokoh kerja sama dalam berbagai bidang yang selama ini sudah berlangsung,” kata Donovan, Senin (19/2).

Ia juga menginformasikan kebijakan terbaru AS tentang pembukaan kembali pelatihan militer antara Kopassus dengan AS. “Mungkin akan bisa dimulai dengan Detasemen 81 Kopassus,” tambah Donovan.

Donovan mengungkapkan harapannya untuk mendongkrak nilai kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Amerika Serikat selama ini. Dengan skala dan kekuatan ekonomi Indonesia yang sangat signifikan dalam kurun waktu terakhir, Donovan mengungkapkan terdapat banyak peluang yang dapat dilakukan.

“Volume perdagangan Indonesia dengan AS hanyalah 1,5 lipat lebih besar dibandingkan dengan volume perdagangan AS dengan Vietnam,” ungkapnya.

Donovan secara terbuka menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia adalah advokat yang baik yang dapat menggambarkan bagaimana berbisnis di Indonesia.

“Perusahaan-perusahaan AS yang ada di Indonesia dapat menjelaskan bagaimana mereka menjalankan bisnis di Indonesia,” tuturnya.

Ia menambahkan, perusahaan yang sudah beroperasi di Indonesia dapat menjelaskan dan mengajak perusahaan-perusahaan asal AS lainnya yang tertarik berinvestasi di Indonesia. Akan tetapi jika iklimnya tidak kondusif, misalnya mereka menemukan kesulitan atau menghadapi peraturan yang berbelit-belit, atau peraturan yang berubah-ubah, itu akan membuat kesan yang negatif pula.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan bahwa Indonesia dan AS memiliki sejarah kerja sama yang sangat panjang dalam berbagai bidang. Sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memainkan peranan kunci dalam menjaga stabilitas kawasan ini.

”Oleh karena itu, saya sangat memahami kebijakan penyeimbangan kembali (rebalancing) yang ditempuh oleh Amerika Serikat terhadap kawasan Asia Pasifik. Sebaliknya, ketika saya berkunjung ke Tiongkok sebagai Panglima TNI, saya juga menyampaikan hal yang sama. Poin yang terpenting adalah, masing-masing negara yang memiliki pengaruh besar di kawasan ini tidak mengambil kebijakan yang dapat menciptakan menurunkan kestabilan di kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.

Pada tahun 2017, nilai perdagangan antara AS dan Indonesia meningkat sebesar 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Moeldoko menegaskan bahwa Indonesia sekarang ini melakukan banyak investasi dan sekaligus pembenahan.

“Saat ini kita sudah membuat 15 paket kebijakan ekonomi yang sebagian besar adalah deregulasi dan penciptaan iklim investasi dan kemudahan berusaha. Oleh karena itu, saya berharap makin besar investasi AS di Indonesia,” tandasnya.

Sebagai gambaran, tingkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business) di Indonesia memang meningkat cukup tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Namun, Presiden Joko Widodo sendiri masih merasa bahwa Indonesia harus bisa melompat lebih tinggi dengan melakukan sejumlah deregulasi.

Demikian pula dalam hal daya tarik investasi, di mana Indonesia sekarang ini berkategori layak investasi berdasarkan penilaian yang dibuat oleh berbagai lembaga pemeringkat investasi internasional.

 

Sumber: www.ksp.go.id/

Editor: Hendri Kurniawan

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here