Home Nasional Pemerintah Terus Tingkatkan Kondisi Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena

Pemerintah Terus Tingkatkan Kondisi Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena

230
0
SHARE
-

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melalukan pembangunan jalan Trans Papua. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan konektivitas, membuka daerah terisolir, dan mengurangi tingkat kemahalan harga barang-barang terutama di wilayah pegunungan.

Salah satu yang ditangani oleh Kementerian PUPR adalah ruas jalan Jayapura-Wamena sepanjang 575 Km yang saat ini sudah tembus seluruhnya, dengan kondisi 345 Km berupa aspal dan 230 km masih berupa jalan tanah dan kerikil yang secara bertahap akan ditingkatkan kualitasnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengemukakan bahwa masyarakat sudah mulai merasakan manfaat keberadaan Jalan Trans Papua dan Jalan Perbatasan Papua.

“Pembangunan Jalan Trans Papua terus dilanjutkan dan ditargetkan tahun 2019 bisa tersambung seluruhnya. Pembangunan jalan tersebut tidak semata menghubungkan Provinsi Papua dengan Papua Barat, melainkan membuka daerah atau wilayah yang terisolasi dan dengan demikian bisa menurunkan angka kemahalan,” ujar Basuki dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (14/1).

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Osman Harianto Marbun, mengatakan bahwa terbukanya jalan Trans Papua ruas Jayapura-Wamena meningkatkan konektivitas menuju delapan kabupaten di wilayah Pengunungan Papua, yakni Yalimo, Jayawijaya, Tolikara, Puncak Jaya, Puncak (Sinak-Ilaga), Lanny Jaya, Memberamo Tengah, dan Nduga.

Menurutnya, kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap akses jalan darat untuk mengirim logistik ke Kabupaten di Pegunungan Tengah disebabkan akan memangkas ongkos kirim yang mereka keluarkan.

Selama ini, biaya pengiriman dari Jayapura-Wamena rata-rata sebesar Rp 13.000/kg dengan menggunakan pesawat. Sementara biaya angkut lewat jalur darat berkisar Rp 7.000/kg.

Kondisi jalan tanah dan kerikil pun mudah rusak saat dilewati kendaraan dengan beban berlebih yang mengangkut barang-barang kebutuhan pokok, terlebih pada musim hujan.

“Perbaikan sudah kami lakukan sejak tanggal awal Januari 2019 yang lalu, terutama di beberapa lokasi, yakni pada KM 276, KM 306, KM 310,dan KM 386. Untuk mempercepat pekerjaan, kami akan menambah peralatan,” ujarnya.

Untuk menjaga kesinambungan antara proses pembangunan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang ingin melewati ruas jalan tersebut, Kementerian PUPR sebelumnya telah berkoordinasi kepada Pemerintah Daerah melalui Pemda Kabupaten Yalimo dan Kepolisian setempat untuk menutup ruas jalan tersebut. 

Namun, karena antusiasme warga untuk melintasi jalan hanya diberlakukan pembatasan izin melintasi ruas jalan yang dibuka seminggu sekali, yakni pada hari Minggu.

Pembangunan Jalan Trans Papua sendiri bekerja sama dengan Zeni TNI Angkatan Darat pada saat pembukaan hutan dan pembentukan badan jalan. Selanjutnya, pada saat konstruksi akan dilanjutkan oleh Kementerian PUPR.

“Pembangunannya cukup menantang dengan kondisi cuaca dan medan berat, sehingga menjadi kendala dalam membawa material dan alat berat ke lokasi,” tandas Osman.

Sumber: https://jpp.go.id

Editor: Puput KJ

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here